iklan

PROGRAM KKN DESA PAKIS KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER


3.1.1  Keaksaraan Fungsional
Pendidikan merupakan alat yang paling penting untuk mengembangkan potensi kehidupan manusia baik intelegensia, kreativitas. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam undang – undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, Bab II, Pasal 3..
Dalam suatu pendidikan pemerintah harus saling bahu membahu dalam melaksanakan pendidikan, yang diawali dengan pemberantasan buta aksara. Walaupun pemerintah sudah menetapkan program wajib belajar 9 tahun dan program pemberantasan buta aksara seperti Program Keaksaran Fungsional, namun demikian program – program tersebut belum berhasil menurunkan besarnya buta aksara sehingga sampai saat ini buta aksara tetap saja masih tinggi.
Kegiatan keaksaraan fungsional ini bertujuan untuk memberantas buta aksara yang masih ada dimasyarakat. Kegiatan ini memberikan manfaat dan peran yang sangat penting dalam memberantas buta aksara yang masih ada dimasyarakat kecil. Keaksaraan fungsional ini biasanya kebanyakan dilaksanakan di PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ), PKBM ini dilakukan didaerah yang kebanyakan penduduknya masih buta aksara. Diharapkan masyarakat yang mengalami buta aksara dapat diberantasdan masyarakat yang kecil dapat mendapatkan pendidikan diluar pendidikan formal serta mampu meningkatkan kemampuan yang lebih maju dan berguna. Oleh karena itu Pendidikan Non Formal atau Pendidikan Luar Sekolah dalm memeratakan pendidikan serta memberantas buta huruf dimasyarakat memiliki program yang disebut dengan Keaksaraan Fungsional.
Sebagian besar dari penduduk buta aksara berusia di atas 44 tahun sehingga sulit dibelajarkan dengan cirri-ciri sebagi berikut :
1.      Umumnya berasal dari keluarga miskin
2.      Mengalami gangguan penglihatan
3.      Berdomisili di daerah yang sulit dijangkau
4.      Motivasi belajarnya rendah
Karakteristik Program Pendidikan Keaksaraan
Usia sasaran: 15 tahun ke atas, dengan prioritas warga BA usia 15 - 44 tahun Dilaksanakan secara bertahap
a)      Keaksaraan Dasar 1 jam
b)      Keaksaraan Lanjutan 1 jam
c)      Keaksaraan Mandiri 1 jam
Pendekatan:  Keaksaraan Fungsional
Dilakukan secara kelompok : 10 orang tiap kelompok di bawah bimbingan seorang tutor
Apa Melek Aksara Fungsional itu ?
            Seseorang dikatakan melek aksara fungsional apabila paling tidak orang tersebut dapat menggunakan kemampuan baca dan tulis dengan huruf latin dan berhitung dengan angka arab dalam kegiatannya memerlukan kecakapan tersebut dan juga memungkinkannya untuk melanjutkan pemanfaatan kecakapan membaca, menulis dan berhitung untuk pengembangan diri danmasyarakat
Apa Tujuan Pemberantasan Buta Aksara?
  • Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis dengan huruf latin dan berhitung serta berketrampilan.
  • Dengan kemampuan calistung memungkinkan mereka dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menciptakan tenaga lokal yang potensian untuk mengelola sumberdaya yang ada dilingkungannya. 
  • Dengan kemampuan calistung merupakan dasar untuk terciptanya masyarakat gemar membaca dan mampu menekan angka drop out di pendidikan persekolahan. 
Cara agar strategi PBA berhasil
  1. Belajar dengan materi yang dikaitkan dengan kebutuhan & masalah seharihari.
  2. Bahan belajar yang menarik dari segi isi dan kemudahan untukmempelajarinya.
  3. Proses belajar yang menarik dan relevan dengan kebutuhan.
  4. Ada wadah atau tindak lanjut yang menjadi wahana pembelajaran lulus, misal TBM, KBU dsb.
  5. Kesempatan untuk mempraktekkan kemampuan baca, tulis dan hitung dalam kehidupan sehari-hari.
Program buta aksara ini dilakukan di dusun tajek daerah permisian. Terdapat 25 anggota kelompok buta aksara dengan 15 orang anggota aktif mengikuti kegiatan pengajaran. Pengajaran buta aksara dilakukan di musholla p. rudi yang dilakuklan pada setiap hari minggu, jumat dan selasa yaitu pada pukul 19.00 – 22.00.
Program ini telah ada sebelumnya namun kami kembali mencoba untuk memotivasi kelompok buta aksara untuk kembali aktif dan semangat dalam belajar keaksaraan dasar.
Secara umum program ini telah memberikan hasil yang cukup memuaskan dengan sebagian besar anggota kelomp[ok telah bisa menulis dan membaca serta beberapa dari mereka telah bisa berbahasa Indonesia.

0 Response to "PROGRAM KKN DESA PAKIS KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER"