iklan

praktikum teori ohm

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bila berbicara   tentang  teknik elektro  tentulah  tidak akan  lepas  dengan hal-hal  yang berhubungan dengan kelistrikan seperti arus, tegangan,hambatan dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam dunia elektro nantinya akan ditemui beberapa istilah yang erat kaitannya   dengan   kelistrikan   seperti   resistansi   yang  memiliki   artiyaitu   perbandingan antara   tegangan   listrik   dari   suatu   komponen   dengan   arus   listrik   yang  melewatinya.
Kemudian tegangan yaitu perbedaan antara potensial listrik antara dua titik rangkaian dan arus listrik yaitu muatan yang bergerak melalui titik tertentu persatuan waktu dalam arah tertentu. Ketiga hal tersebut dapat diumpai salah satunyapada saat mempelajari rangkaian listrik   dimana   didalam   rangkaian   listrik   dikenal   dua   rangkaian   yang   memiliki karakteristik yang berbeda yaitu rangkaian paralel  dan rangkaian seri. Selain itu dalam sebuah   rangkaian  listrik     untuk  mengetahui   nilai   arus,tegangan   dan   hambatan   dapat menerapkan hukum ohm seperti pada praktikum kali ini.

1.2  Tujuan Praktikum
  •  Dapat menentukan besar hambatan listrik suatu resistor bantuan hukum ohm.
  •  Dapat  menghitung panas  disipasi  pada  suatu  resistor  dari   rangkaian  listrik dengan  bantuan hukum ohm.

1.3  Landasan Teori
Bila suatu penghantar  diberikan potensial  yang berbeda antara kedua ujungnya,  maka dalam penghantar itu akan  timbul arus listrik. Besarnya kuat arus yang melewati  penghantar   ini   tergantung   pada   besar   kuat  medan  listriknya   (E).  Sedangkan   sifat  hantaran bahan dinyatakan dengan hambatan jenis (ρ).
Untuk mengukur besar hambatan ini biasa dilakukan dengan bantuan hokum ohm diatas,  yaitu  dengan  menggunakan  Voltmeter  dan  Amperemeter.  Akibat   aliran   arus  listrik   dalam  penghantar   itu,   yang   besarnya   sebanding   dengan   daya   listrik   yang  diberikan setiap detiknya.

P = W t
W = I2R T
Dimana :
W  = Energy kalor yang diubah dari energy listrik (joule)
R  = Hambatan kawat ( Ω )
t  = Lamanya arus listrik melewati penghantar  (detik)
P  = Daya listrik ( W )



BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

 2.1 Alat dan Bahan
  •  Sumber daya AC/DC
  •   Voltmeter
  •   Amperemeter
  •   R1= 330Ω, R2= 4K7, R3= 2K2
  •   Jamper 2 buah
  •   Pin board / project board

 2.2 Prosedur Kerja
  •  Susunlah rangkaian listrik seperti gambar.
  •  Naikkan tegangan dari tegangan minimum sampai dengan tegangan maksimum secara  bertahap pada sumber arus untuk mengatur besar arus yang keluar.
  •  Catatlah  besar   tegangan  dan   arus  pada  Voltmeter  dan  Amperemeter   setiap   terjadi  perubahan, sehingga didapatkan 5 pasang data tegangan dan arusnya.
  •  Untuk   menduga   nilai   hambatan   tersebut,   hitunglah   nilai   hambatan   dengan  menggunakan persamaan hukum ohm.  Hitunglah besar  hambatan  rata-ratanya,  dan  nilai ralatnya. Bandingkan dengan nilai hambatan pada tabel tertera.

 2.3 Metode Analisa Data
     Dalam praktikum ini untuk mencari nilai hambatan  menggunkan rumus :
     R = V/I
     Dimana:
     R = Hambatan  (Ω)
     V = Tegangan  (v)
      I = Kuat arus  (A)
     Untuk mencari R error menggunakan rumus:

Error( % ) = (R perhitungan-R pengukuran)/(R pengukuran) x 100



BAB III
ANALISA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

 Data Hasil Percobaan
 Rangakaian Seri

R1= 330
No  V Sumber     I R1 ( mA )   VR1 ( Volt )  R1        Pengukuran Perhitungan         Error( % ) 
1      5 Volt           0.78             0.228            330      292.3                                     11.42
2      5                  0.78             0.228            330      292.3                                     11.42
3      5                  0.78             0.228            330      292.3                                     11.42
4      5                  0.78             0.228            330      292.3                                     11.42
 Rata-Rata           0.78              0.228           330       292.3                                     11.42



3.3 Pembahasan
Arus listrik didalam penghantar disebabkan adanya  beda potensial diantara kedua ujung penghantar. Hubungan antara arus ,tegangan dan hambatan seperti yang tercantum dalam hokum ohm yang berbunyi “besar arus yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial kedua ujungnya” sehingga secara matematis dapat dituliskan seperti berikut ini :  R = V/I
Dimana:
 R = Hambatan  (Ω)
 V = Tegangan  (v)
  I = Kuat arus  (A)

Pada  praktikum kali   ini  berhubungan dengan hukum  ohm  ,  rangkaian  seri  dan  rangkaian paralel.  Dalam   praktikum kali ini ada 3 buah resistor yang disusun secara seri kemudian diukur  dengan menggunakan multimeter  untuk mencari  arus  dan tegangan . Pada saat resistor dirangkai secara seri sumber   tegangan yang digunakan sebesar 5V, pada rangkaian seri nilai arus yang mengalir pada ke tiga resistor cenderung sama yaitu 0.68 MA, sedangkan untuk nilai tegangan pada resistor yaitu R!, R2, R3 adalah 0,228V, 3,23V, 1,511V. Hal ini membuktikan bahwa pada rangkaian sei arus yang mengalir pada resistor adalah sama sedangkan nilai tegangan yang mengalir berbeda karena tegangan yang mngalami pencacahan/pembagian oleh resistor.
Untuk rangkaian paralel nilai R1, R2, R3 adalah 330, 4K7, 2K2 setelah diadakan pengukuran dengan avo meter dapat diketahui bahwa nilai tegangan pada tiap resistor sama dengan tegangan sumber yaitu ± 5Volt, sedangkan nilai arus pada resistor yaaitu R1, R2, R3 adalah 14.02MA, 1.03MA, 2.27MA dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa perbedaan pada tiap-tiap resistor memiliki nilai arus yang berbeda yang disebabkan adanya pembagian arus pada tiap resisitor.
 Pada pengukuran dan pembacaan nilai resistor mengalami sedikit prbedaan nilai, contoh pada R1 diketahui dari hasil pembacaan warna gelang-gelang resistor tersebut yaitu 330, sedangkan ketika diukur dengan avometer nilai resistor tersebut memiliki nilai hambatan 326 penurunan nilai resistansi ini dapat disebabkan oleh adanya peningkatan suhu, karena dengan naiknya suhu maka nilai hambatan akan menurun, bisa juga disebabkan adanya arus listrik yang melewati resistor yang semakin lama semakin membesar, jika arus yang melalui makin membesar maka hambatan akan semakin mengecil, inilah yang menyebabkan nilai resistor berbeda pada pembacaan gelang-gelang dan pengukuran dengan avo meter.
 Pada data praktikum banyak mengalami adanya perbedaan pada nilai tegangan, arus, dan hambatan hal tersebut disebabkan oleh nulai hambatan yang tidak valid dengan gelang-gelang yang tertera pada bdan resistor, selain itu sumbertegangan kadang-kadang mengalami drop tegangan ketika diberi beban juga alat ukur yang tingkat kepresisiannya sudah lemah juga adanya nilai hambatan dalam oleh alat ukur sebesar 1-3 ohm juga adanya komponen preaktikum yang sudah kadaluwarsa sehinga hambatan yang dimiliki resistor kurang valid akibat pengaruh suhu.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
  1.  Nilai arus yang mengalir pada suatu resistor berbanding lurus dengan besarnya nilai tegangan.
  2.  Nilai arus yang mengalir pada resistor berbanding terbalik dengan besarnya nilai hambatan.
  3.  Pada rangkaian seri nilai arus pad atiap-tiap resistor adalah sama, sedangkan nilai tegangan pada tiap  resistor berbeda.
  4.  Pada rangkaian paralel nilai tegangan pada tiap resistor cenderung sama dengan nilai tegangan sumber, sedangkan nilai arus pada tiap resistor memiliki nilai yang berbeda.
  5.  Nilai resistansi pada resistor dapat diketahui dengan cara membaca warna pada gelang-gelang resistor dan agar lebih presisi dapat diukur langsung dengan avo meter.
  6.  Peningkatan suhu dapat menurunkan nilai hambatan pada resistor dan dapat menyebabkan nilai arus yang menglir semakin besar.

1 Response to "praktikum teori ohm"

Unknown said...

maaf gan belum cukup membantu